Oleh: Prof.Dr. H. Ilhamuddin, MA.
A. Pendahuluan
Tugas Visiting Professor yang
diamanahkan oleh Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Sumatera Utara Medan kepada para Guru Besarnya merupakan kunjungan bersifat ilmiyah ke berbagai Perguruan Tinggi
di luar negeri, termasuk diantaranya adalah visiting professor ke Faculty of
Theology Marmara Universitesi yang telah berlangsung sejak 8 oktober – 3
nopember 2013.
Banyak manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Di antara manfaat
dimaksud adalah:1). Dalam rangka peningkatan profesionalisme serta
pengalaman para Guru Besar dalam pergaulan internasional; 2). Untuk
merintis hubungan kerjasama antara IAIN SU dengan berbagai Universitas, lembaga
atau forum internadional 3). Dapat menjadi perbandingan dalam upaya pembenahan
peralihan IAIN SU menjadi Universitas; 4). Memberi peluang bagi para Guru Besar
untuk membuka jaringan internasional dalam penerbitan buku dan journal ilmiyah;
5). Untuk mensosialisasikan IAIN SU di luar negeri, dan; 6). Membuka peluang
bagi terwujudnya pertukaran dosen dan mahasiswa IAIN SU dan berbagai Perguruan
Tinggi di luar negeri
Output dari program ini adalah:
Diterbitkannya buku karya para Professor di IAIN SU dan diperolehnya informasi
penting secara terinci mengenai kurikulum dan proses belajar mengajar yang
dapat diproyeksikan menjadi model UIN SU ke depan.
Informasi yang diperoleh dalam visiting
Professor di Marmara University sangat berharga untuk bahan perbandingan betapa
PT ini juga mulanya sebelum menjadi Universitas adalah juga berupa institut,
persis seperti IAIN SU sekarang. Berikut dikemukakan beberapa hal terkait
dengan Universitas Marmara (UM):
B. Sejarah Singkat Universitas Marmara
Perguruan Tinggi ini didirikan pada
tahun 1883, jadi sudah berusia 1130 tahun. Sekarang sudah memiliki 13 kampus
yang tersebar di seluruh kota Istanbul, 16 Fakultas,11 lembaga, 50.000 orang
lebih mahasiswa, 3000 lebih tenaga edukatif dan ribuan alumni.
Meskipun UM mempunyai banyak fakultas,
namun sesuai basic keilmuan yang dimiliki, maka visiting Professor kali ini
difokuskan pada satu fakultas saja yaitu Faculty of Theology yang adakalanya
disebut Ilahiyat faculty atau Facultas Ilahiyat. Berikut disampaikan sejarah
singkat Fakultas Ilahiyat/Faculty of Theology, sebagai betikut :
C. Fakultas Agama
Ilmu-Ilmu Agama (Tarbiyah, Syari’ah,
Ushuluddin) di Marmara Universitesi tergabung dalam satu fakultas yang
dinamakan dengan Faculty of Theology/Ilahiyat Fakulty.
Faculty of Theology di Turki pertama kali didirikan di Ankara pada tahun 1949,
sepuluh tahun
kemudian, yaitu tahun 1959 didirikan pula Istanbul Higher Islamic Institute dan
pada tahun 1982 Fakultas Theology didirikan di Istanbul, Konya, Kayseri, Izmir,
Erzurum, Bursa, Samsun dan Yozgat.
D. Program:
1. Persiapan (Bahasa Arab)
2. Sarjana Theology / Studi-studi Islam
(BA)
3. Sarjana Theology (Internasional)
4. Sarjana Theology (Internasional) /BA
program B.Inggris
5. S-2 (MA) dan S-3 (PhD) di semua
cabang Utama
E. Kerjasama
Internasional
1. Kerjasama dengan negara-negara Eropa
dalam "Socrates and Erasmus
Program"
2. Kerjasama pendidikan antara Republik
Turki dg negara-negara Islam
3. Penerimaan mahasisws dr negara-negara
Uni Eropa, Balkan, Turki dan
negara-negara Islam
F.
Jurusan-Jurusan:
1. Ilmu-Ilmu dasar Islam (Tafsir, Hadis, Fiqh, Kalam, Sekte-sekte
Islam, Mistisisme Islam,Qiraat, Retorika
dan Bahasa Arab)
2. Studi agama dan Filsafat (Sejarah Filsafat,Filsafat Islam,Agama dan Filsafat,Mantiq,Sosiologi Agama,Sejarah
Agama-Agama,Psykologi Agama dan
Pendidikan Agama)
3. Sejarah dan Seni Islam (Sejarah Islam,Sejarah Seni Islam Turki,Literatur IslamTurki,Musik Religi Turki)
G. Program
Internasional bidang Theology
Program ini didesain untuk warga negara
Turki tamatan SMA yg tinggal di belahan Eropa dan sanggup mengikuti program. 40
orang mahasiswa diterima setiap tahun dlm program ini. Penerimaan mahasiswa
dilakukan melalui testing penempatan yg disebut OSS atau YCS yaitu testing yg
diselenggarakan oleh satu lembaga yg disebut OSYM, yaitu pusat penerimaan dan
penempatan mahasiswa. Mhs yg berasal dari Republik Turki wajib lulus ujian YOS
(YOS examination). Bagi mahasiswa asing harus memiliki ijazah S-1
H. Pendidikan
Bahasa
Pada umumnya pendidikan dan pengajaran
menggunakan Bahasa Turki, kemudian dlm beberapa kasus yg bersintuhan dengan
Bahasa asing meggunakan Bahasa Arab dan Inggris.
Selain Ilahiyat Faculty, UM juga
memiliki beberapa faculty antara lain: Ataturk Faculty of Education, Faculty of
Dintistry, Faculty of Fharmacy, Faculty of Art and Sciences, Faculty of Fine
Art, Faculty of Law, Faculty of Economics, Faculty of Communications, Faculty
of Business Administration, Faculty of Engineering, Faculty of Health Sciences,
Faculty of Political Sciences dan Faculty of Technical Education.
Demikian juga dengan bahan bacaan. UM
memiliki perpustakaan namun belum terlalu dapat diandalkan apalagi kebanyakan
berbahasa Turki. Tetapi, sebagaimana umumnya, seluruh fasilitas di UM mulai
dari lift, pintu, kendaraan serta perpustakaan sudah menggunakan sistem
digital.
Dalam pada itu para mahasiswa dapat dengan
mudah mengakses buku-buku rujukan melalui perangkat internet melalui jaringan
yang telah disediakan UM. Di antara buku-buku yang coba ditelusuri di
Perpustakaan Faculty of Theology dan perpustakaan terbesar di Istanbul
"ISSAM" yang sangat membantu mahasiswa dalam memenuhi
kebutuhan ilmiyahnya antara lain:
a)
Josef
van Ess, ed. Fruhe Mu'tazilitische Horesiographie, Zwei Werke des Nasi'
al-Akhbar (Beyrut and Wiesbaden:Franz Steiner Verlag, 1971;
b)
Fu'ad
Sayyid, ed, Fadhlu 'l-I'tizal ve Tabakatu'l-Mutezille (Tunus:
ed-Daru'l-Tunusiyye, 1974);
c)
Bu
calisma, Mutezili Ebu'l-Kasim el-Belhi, Kadi Abdulcebbar ve Hakim el-Cusemi
tarafindan yazilmiz uc biyografik sozlugun edisyonudur.Griffini, Milan
Ambrosiana Kutuphanesi'nde Cusemi'nin tarih ile ilgili bir yazma eserinden
haber ver mektedir. bk. Griffini,
RSO 7 (1916-1918):287-290);
d)
F.
Rosental, A History of Muslim Historiography, gozden gecirilmis 2. edisyon
(Leiden: E.J.Brill, 1968), index. Ben, kitap hakkinda Rosenthal 'dan farkli bir
yaklasim benimsiyorum;
e)
Bakillani,
Temhid;
f)
Sehristani,
Nihaye;
g)
Bagdadi,
Usul;
h)
Cuveyni,
Samil;
i)
Abdulcebbar,
Serh; A.J. Wensinck, The Muslim Creed, London: Frank Cass ve Co; Majid Fakhry,
A Hostory of Islamic Philosophy, NewYork:Columbia University Press;
j)
Esari,
Makalat,I.
J. Penutup
Kitab-kitab tersebut di atas kita jumpai
juga di perpustakaan IAIN, dalam versi Bahasa Arab yang dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kitab yang dimiliki IAIN SU lebih orisinil dari kitab-kitab
yang dipakai di UM yang mayoritas berbahasa Turki. Namun disisi lain, UM patut
diapresiasi dalam hal komimetmennya terhadap nasionalisme Turki sehingga jurnal
yang mereka terbitkanpun semuanya berbahasa Turki. Berbeda dengan Perguruan
Tinggi di tanah air yang memberikan penghargaan yang sangat rendah terhadap karya-karya
berbahasa nasionalnya.
Tampaknya dari berbagai catatan sejarahnya
di atas pengalaman UM dapat diproyeksikan
sebagai salah satu model bagi rencana perubahan IAIN SU menjadi UIN pada
masa mendatang. Sisi lain UM yang patut diapresiasi terkait dengan masalah
cultur kampus yang sangat baik. Masuk tepat waktu berlaku bagi dosen dan
mahasiswa. Suasana kampus tertib, mungkin karena dukungan kemapanan baik
ekonomi dan kulturnya tidak kelihatan sedikitpun waktu yang terbuang sia-sia
bagi seluruh sivitas akademikanya. Tidak ada kerumunan orang lalu ketawa
beramai-ramai umpanya, juga tidak kelihatan ada mahahasiswa yang
petantang-petenteng pakai jeket almamater atau kumpul-kumpul merancang keributan
dengan dalih demontrasi. Semua kelihatan tertib. Pada waktunya jam makan semua
orang, pegawai, dosen dan mshasiswa masuk kekantin yang sama untuk makan lalu
selesai dan kembali beraktifitas. Tidak ada yang berlama-lama buang-buang waktu
duduk-duduk di kantin. Semua sudah sangat teratur, stop kontak listrik saja
tidak kelihatan. Listrik menyala hanya pada saat dipetlukan dan otomatis mati
jika tidak ada aktifitas lagi tanpa harus menekan tombol apapun. Tidak
ditemukan satpam yang berjibaku mengatur parkir sebab semua sudah tahu dan
patuh untuk memarkir kenderaannya pada tempatnya. Tidak kelihatan ada mahasiswa
yang memakai motor atau mobil, petantang-petenteng, semua jalan kaki dengan
langkah setengah berlari. Tidak ditemukan orang berjalan santai. Semua tampak
energik dan dinamis. Tidak sebagaimana sering kelihatan di kampus-kampus di
tanah air Indonesia.
Mereka patut dicontoh dalam menjaga ketertiban, tidak satupun di antara mereka
yang membuat keributan karena sibuk dengan urusan masing, jangan berharap ada
yang ngobrol apalagi ngerumpi di kampus juga di jalan-jalan. Setiap hari tampak
orang hanya menyelesaikan urusannya sendiri-sendiri, berkomunikasi secukupnya
tanpa ada yang terkesan berlebihan. Namun, satu hal yang patut untuk tidak
dicontoh, yaitu kebiasaan dari masyarakatnya yang individualistik sehingga tidak
open dengan sekitarnya, orang tidak perduli sekalipun bermesraan dikeramaian,
na'uzu billahi min zalik. Hal lain yang juga memprihatinkan adalah meskipun UM
sudah berusia lanjut, namun sampai saat ini belum juga membuka Fakultas Dakwah sebagaimana
yang ada di IAIN SU Medan.